Hello Mt.Prau 2565 Mdpl
Cerita sedikit tentang gunung ini…
Gunung itu merupakan salah satu puncak di Dataran Tinggi Dieng selain Gunung Sipandu, Gunung Pangamun-amun, dan Gunung Juranggrawah ini memiliki ketinggian 2.565 meter di atas paras laut.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
24-26 oktober 2014 cerita itu dimulai~
Saya dan teman-teman saya yang lain,berkesempatan
mengunjungi Mt,Prau yang berada di ketinggian 2565 mdpl ,wah senang sekali
rasanya.karena sudah lama rindu pada kegiatan ini. Mt.Prau klo denger namanya pasti
terkenal dengan golden sunrise dan bukit teletubisnya ,tak sabar
rasanya,walaupun gunungnya tidak terlalu tinggi
tapi engga apa-apa deh golden
sunrisenya kan juara “katanya “
akhirnya saya dagdigdug menanti perjalaan ini,bayangan saya
bakalan seru sekali nih trip saya kali ini,karena lagi-lagi ke luar jawa barat
itu artinya saya sehari bermalam di bis bersama teman-teman,
sama seperti Waktu ke Mt.Merbabu bedanya saya bermalam di bis
kali kita naik bis sebenernya lebih nyaman pake kereta ongkosnya murah dan
dalam segi kenyamanan pula saya lebih nyaman pake kereta.tapi klo trip ke
Mt.prau yah harus pke bis karena klo pake kereta jauh lagi begitu kata ketua
tim kami.
Seminggu sebelum keberangkatan kami mengadakan meeting poin
yah tujuannya apalagi klo bukan mengenai trip kita,biasanya di bahasnya kapan
kita kumpul,kapan kita berangkat,apa saja yang harus di bawa dll.
Tiba saatnya keberangkatan saya ke Prau . packing ulang
barang siap,cariier 65l saya bawa,sepatu siap,fisik siap,yang terpenting izin
dari orang tua sudah saya kantongi.Alhamdulilah untuk kegiatan saya mengenai
naik gunung saya selalu di restui kedua orang tua saya .
Kami berangkat ber15 orang~
Kami sepakat kumpul di sebuah “pul budiman” (terminal
bis-bis budiman dengan berbagai tujuan ) malam itu jam 19.00 wib,sayang sekali
baru memulai perjalanan kami tersendat bis yang akan membawa kami dengan
jurusan bandung-wonosobo kala itu penuh sekali,mungkin karena waktu itu berbarengan dengan pergantian
tahun baru islam ,jadi wajar saja penuh.
Okay plan B ketua tim diskusi…..
Waktu itu kami memutuskan
ke terminal cicaheum karena ada 1 bis yang berangkat ke porwokerto ,jadi kami
ngejar bi situ .bergegaslah kami menuju terminal cicaheum..kami naik bis
jurusan bandung-purwokerto . ini rencana B yang tak di duga seharusnya
bandung-wonosobo,ini jadi bandung-purwokerto.mau tidak mau kita 2x naik
bis,turun di purwokerto,lanjut menggunakan bis menuju ke terminal Wonosobo.
Suasana bis Bandung- Purwokerto
Singkatnya kamipun tiba di terminal Purwokerto pukul 07.00
Wib ,lumayan 9 jam di bis membuat saya pegal .dan terminal ini pun berhasil
mengingatkan saya setahun yang lalu melakukan perjalanan ke Mt.Slamet .I miss
Mt.Slamet lekas sembuh!~
Packing ulang dilakukan,selesai packing dari sini kami harus melanjutkan perjalanan ke
Wonosobo,kami menyewa sebuah bis kecil sejenis elf,bis ini yang membawa kami
menuju terminal Wonosobo.sekitar 2 jam ternyata cukup jauh dari Purwokerto-ke
Wonosobo.
Sampailah kami di terminal Wonosobo~
Mereka sigap menyambut kami dan sudah mengetahui maksud
kami,sehingga tidak perlu panjang lebar menjelaskan. Bisa jadi karena barang
bawaan kami yang berbeda dengan penumpang yang lainnya. Tawar menawar pun
dilakukan dengan si empunya bis.perjalanan belum berakhir kami harus menumpang
bis kecil kembali untuk sampai di basecamp Mt.Prau yang berada di Dataran
tinggi Dieng.
2 jam dari terminal Wonosobo,sepanjang perjalanan kami
disuguhi oleh pemandangan yang indah, perkebunan penduduk yang terlihat di
kanan-kiri kami. Rata-rata yang ditanam di sini hasil perkebunan seperti
kol,kentang,cabai yang di tanam penduduk di sini.
Tiba di basecamp~
Akhirnya tibalah kami di basecamp Mt.prau yang dinamakan
“Patak Banteng”.yang berada di dataran tinggi dieng,cuacanya jangan ditanya
adem hmm enak deh pokonya.di sini ramai sekali pendaki berlalu-lalang baik yang
mau memulai perjalanan seperti saya ataupun yang baru turun.
Bisa dilihat dari pakaiannya yang baru naik masih
bersih,masih seger dan masih semangat,sedangkan yang baru turun,kotor,kucel,dan
sudah tidak semangat. Wuuih dari penampilannya kayaknya track nya susah deh
fikir saya. Yoo positif thinking saja haha
Kami pun daftar terlebih dahulu,packing ulang,ganti baju
sama baju lapangan dan tak lupa sarapan.setelah semua selesai yap perjalanan
sesungguhnya pun di mulai.
Perjalanan dimulai~
Hap pertama melangkah
sudah di suguhi oleh track tangga yang di cor lumayan menguras
tenaga,melewati rumah-rumah penduduk.lama-lama kami pun masuk ke dalam
perkebunan penduduk jangan di Tanya karna waktu itu musim kemarau kebulnya
minta ampun,belum lagi di tambah cuaca yang terik,karena Prau tipe gunung yang
gersang ,alhasil saya kewalahan..
Topi rimba,jaket,masker,kacamata dan syal saya pake kala
itu,lengkap sudah intinya agar debu-debu gak masuk,bias kena Ispa fikir saya,
Baru 20 menitan berjalan kami sudah istirahat lumayan-lumayan
tracknya lumayan.
Minum dulu,makan cemilan dulu,menikmati pemandnagan
dulu,dari situ tampak jelas danau warna dieng keren deh ,
Okay perjalanan di lanjutkan~
Ternyata track prau masih di dominasi oleh tanah merah yang
bercampur dengan debu,ditambah sengatan sinar matahari hmm lumayan membakar
kulit dan menguras tenaga fyuuh~
Prau memiliki 3 pos. dan pos terakhir itu puncaknya. Dari
pos 3 sampai puncak mungkin itu summitnya.lebih sedikit dibandingkan
gunung-gunung yg lain yg biasa saya jumpai biasanya posnya sampai ada 9 itu di Mt.Slamet.
Tiba di Pos 1~
Untuk sampai di pos 1 ini,dari basecamp cukup berjalan
kurang lebih 1 jam.masih banyak warga yang meawarkan ojek.iyah ojek.jangan
heran kita bias meumpang ojek di sini yah tentunya dengan track yang berbeda.
Di pos 1 kami istirahat cukup lama. Tentu saja tidak luput kami mengabadikan
momen ini yap selfie-selfie dulu walaupun muka keringetan dan gak kobe tak apa~
Perjalanan dilanjutkan~
Track masih sama mulai masuk hutan ,tanah merah dan kebul
yang sempurna~
Lagi-lagi mengingatkan saya setahun kebelakang ketika saya
tracking ke Mt.Slamet yah sama seperti ini tracknya tidak beda jauh.
Menyebalkan~~
Tiba di Pos 2~
Jarak dari pos 1 ke pos 2 sekitar 1 jam. Lumayan karena kami
berjalan santai hehe banyak berhenti maklumlah cuaca yang panas dan berdebu
cepat membuat badan saya lelah. Minum dulu ,cemilan di keluarin untuk menambah
tenaga. Lalu setelah tenaga terisi kembali kamipun melanjutkan perjalanan takut
keburu sore.
Tiba pos 3~
Ini merupakan pos terakhir yang akan saya temui.dan Ini
satu-satunya pos yang saya ingat namanya,yaitu pos cacingan. Unik namanya
karena mungkin pikir saya kala itu tracknya muter-muter kali yah kayak cacing
hahaha. Atau bisa jadi tracknya emang rumit kayak cacing.emang benar
rumit.percayalah~
Setelah pos 3 mungkin ini summitnya dari gunung ini. Karena
track semakin menanjak,menyempit,dan licin. Mantap-mantap pokonya tracknya laki
banget. Banyak tali-tali yang menolong untungnya meringankan beban saya. Tapi
kita harus hati-hati salah salah menyerodot dan masuk jurang hii serem.
Menuju puncak prau,track semakin terjal. Kami harus
bergantian naiknya sama yang turun karena jalannya kecil,licin,dan terjal
banget. Di tolong dengan seutas tali yang entah siapa yang menarohnya di sini.
Tapi ini sangat menolong.
Tiba di puncak~
Setelah 4 jam perjalanan yang seharusnya 2 jam karena
maklumlah saya cewe hehe tau kan jalannya kayak siput. Tak apa untungnya
teman-teman yang lain biasa memahami. Akhirnya kamipun tiba di puncak Mt.Prau
jengjeng kami di sambut dengan gerimis romantis haha. Iyah gerimis kala itu
menemani, panik-panik semua langsung bergegas mencari lapak untuk mendirikan
tenda . untungnya Cuma gerimis saja tidak hujan,beruntunglah karena kalau hujan
ah sudahlah harapan melihat sunset dan bintang-bintang lapur sudah.~
Tenda didirikan,kopi di seduh ah nikmatnya~
Matahari sebentar lagi mau terbenam itu artinya Sunset tiba
sebentar lagi. Iyah ini saat-saat yang saya tunggu melihat susnsetnya gunung
prau.tentu saja saya tidak melew atkan momen itu. Tapi sayang sunset tidak
begitu jelas terlihat tak apalah jeprat-jepret pun dimulai~
Suasana di puncak prau makin malam makin ramai. Mungkin
karena itu hari libur jadi prau ramai sekali banyak di datangi pendaki dari
berbagai penjuru daerah. Tenda-tenda warna warni berjejer di sepanjang puncak
gunung ini.
Jangan ditanya soal dingin. Dingin banget saya sudah
melapisi badan saya dengan 1 kaos, sweeter di tambah jaket polar dan itu masih
dingin. Tapi tak sedingin waktu saya camp di Mt.Merbabu. ampun deh dinginnya
lebih dari ini. 15 derajat kata teman saya yang melihat suhu di jam tangannya.
Pantesan 15 derajat untung gak mines juga yah bias beku . kalau sudah dingin seperti ini minuman
angetlah solusinya seduh kopi lagi *surupuut sambil memandang langit yang
dipenuhi oleh bintang-bintang. Banyak banget deh bintangnya . ah enjoy
benar-benar enjoy ~
Pagi tiba~
Ini yang enjoy dari gunung Prau,kita tidak usah summit untuk
liat siunrise ,seperti gunung yang lainnya kan kita campnya di puncak hehe
Golden Sunrise di Prau~
Pukul 05.00 wib para pendaki sudah berkumpul dan keluar dari
tendanya masing-masing. Tentu saja mereka pun sama seperti saya ingin menikmati
Golden Sunrise nya prau .Gunung prau kan terkenal dengan Golden Sunrisenya.
Hari ini saya harus membuktikanya . penasaran juga gimana sih Golden sunrise
itu. Apa bedanya dengan sunrise biasanya . perlahan Mataharipun muncul dari
tempat persembunyianya..oh ini Golden sunrisenya dari Prau..matahari terlihat
lebih besar.bulat sempurna.di padukan dengan warna keoren-orenan keren deh..dan
tentu saja saya pun langsung mengabadikannya jeprat-jelret sana sini hehe.
Puas selfie-selfi dan menikmati Golden sunrise kami pun
balik ke tenda,menyiapkan sarapan pagi kami di puncak Prau..terasa berdeda itu
pasti karena kita menikmatinya di puncak gunung di temani awan dan udara yang
ahh enyoy~~
Perjalanan pulang~
Usai sarapan,kami pun langsung packing lagi.iyah waktunya kami
meninggalkan Gunung prau yang
mengagumkan ini.huhu sedih rasanya harus berpisah sama Prau. Banyak kenangan di
sana. Kalau ada waktu pastinya saya harus balik lagi ke sini. Harus :”)
Kami pulang rencananya lewat jalur Dieng. Niatnya mau mampir
ke dieng dulu. Tidak lewat patak Banteng seperti jalur pertama yang kita
naikin. Jadi kita naik Patak Banteng-turun Dieng begitu. Jalur dieng ini lebih landau
dari pada jalur Patak banteng. Tidak kebul juga. Tetapi pasti lebih jauh
soalnya jalannya landau banget. Melewati bukit teletubis yang berundak-undak. Sayang
kala itu rumputnya tidak hijau. Tetapi kering. Konon prau abis kebakaran .
Dari puncak prau terus saja mengikuti jalur yang ada.
Kami sempat di buat bingung pas sampai di per3an yang ada
batu besar. Nah disini kamin salah jalan harusnya lurus melewati pemancar itu. Tapi
kami malah belok ke kiri turun kesana. Alhasil kami turun salah pos .entah pos
apa namanya saya lupa. Alhasil rencana kami ke dieng lapur sudah huhu mungkin
belum waktunya ke Dieng. Ke telaga warna yang fenomenal itu.ke Candid an wisata
lainnya :”)
Sampai di basecamp Patak banteng~
Sampailah kami di basecamp sekitar 3 jam turun dan salah
jalan haha. Lapor kami k epos pendaftaran menandakan kami semua sudah turun
dengan selamat Alhamdulilah~ sesudah itu
kamipun pulang ke Bandung meninggalkan sebuah pengalaman mengenai Gunung Prau :”)
Kau tidak pernah menaklukan sebuah gunung..
Kau berdiri dipuncak hanya sesaat...
Setelah kau turun,angin bertiup menghapus jejak-jejak kakimu. (Arlene Blum)
Saya harus balik lagi kesini belum puas rasanya~
Terimakasih teman-teman seperjalanan saya. Terimaksih Mt.prau
kebulnya. Terimaksih KLA (Komunitas Lintas Alam )~~