Jumat, 31 Maret 2017

Perjalanan Mendaki Setengah Atap Jawa Barat - Gunung Ciremai 3078 Mdpl Via Apuy- Majalengka



Kenapa perjalanan kali ini disebut perjalanan setengah. Yap karena kami hanya sampai pos 3 saja. Dikarenakan beberapa hal yang tidak memungkinkan untuk kami melanjutkan perjalanan ini. 


Sedikit cerita tentang Gunung Ciremai~ 

Gunung Ceremai (seringkali secara salah kaprah dinamakan "Ciremai") adalah gunung berapi kerucut yang secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Posisi geografis puncaknya terletak pada 6° 53' 30" LS dan 108° 24' 00" BT, dengan ketinggian 3.078 m di atas permukaan laut. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat. -(Wikipedia)-
Woaa akhirnya setelah 1 tahun rehat karena kemarin-kemarin saya harus fokus dulu pada skripsi saya dan akhirnya rindu inipun terobati, yeee akhirnya di awal tahun ini saya dan teman-teman berencana mendaki Atap Jawa barat, Yap Ciremai. Akhirnya setelah penantian dan persiapan kurang lebih 1 bulan saya dan teman-teman akhirnya bisa mencoba dan mengunjungi Gunung Ini. 


Saya percaya hari baik untuk Gunung yang Baik :)



2- 3 Januari 2017 

Awal Januari tepatnya tanggal 2 Januari 2017 kami semua ber-9 mendaki Gunung Ciremai, kami memilih via Apuy karena kata komandan, jalur Apuylah jalur yang paling santai dan yang paling popular dikalangan pendaki, selain itu kata pa komandan juga tracknya tidak begitu ekstrim dibanding 2 jalur yang lainnya.  berhubung pa komandan kita sudah berpengalaman mendaki gunung ini . yap kami pun nurut. 

Terminal Cileunyi pukul 06.00 wib 

Okay akhirnya kami berangkat dari Terminal Cileunyi, dari Terminal Cileunyi kami mencarter 1 angkot menuju Terminal Maja di Cikijing. Sebenernya lebih enak naik elef , tapi karena elef susah dan penuh akhirnya kami memutuskan mencarter 1 angkot.
Setelah sepakat dengan mamang angkot, berangkatlah kami sekitar jam 7 pagi, dari terminal Cileunyi kurang lebih 4 jam kami sampai di terminal Maja, di Majalengka .


Tiba di terminal Maja, Majalengka. 

Akhirnya kami sampai setelah duduk lama di angkot, cukup pegal , setelah packing dan belanja logistik kamipun melanjutkan perjalanan kembali.
dari Terminal Maja, perjalanan kami lanjutkan dengan menggunakan angkutan collbuntung, kami mencarter 1 angkutan collbuntung untuk mengantarkan kami menuju basecamp Pos 1 Gunung Ciremai. 

Perjalanan menuju Pos 1 


Perjalanan dari Terminal Maja menuju basecamp lumayan jauh, 

saya sempat mengobrol dengan bapa yang sudah sering mengantar para pendaki
“Pa sudah lama jadi supir pickup?” Tanyaku memecah keheningan
“Sudah lama bapak neng, dulu bapa kalau masih muda suka jadi Guide juga”, wow ternyata Bapak ini dulunya adalah Guide atau Pemandu untuk pendakian gunung Ciremai via Jalur Apuy. “Tapi sekarang neng bapa sudah tidak kuat menjadi Guide , yah maklum lah neng bapa sudah tua, jadi sekarang bapa kerjanya Cuma ajdi supir pickup yang mengantar para pendaki”, sepanjang perjalanan bapa ini banyak bercertita tentang gunung ini, bapanya ramah banget. 

“Pa disini suka hujan gak?” Akhir-akhir ini? Hujan terus neng besar, wow gawat > tapi untungnya siang itu cuaca cerah banget,
Di sepanjang jalan wow jangan di Tanya pertama sih jalurnya enak sudah di aspal, nah mendekati pos basecamp jalurnya ancur pake banget pokonya. Kalau yang pake motor hati-hati ajah, tapi seru banget , si mamang pick-up nya untungnya udah ahli bawa mobilnya, serasa ngetrail pokonya seruu!! Sekitar 1,5 jam akhirnya kami sampai di Basecamp Pos 1 via Apuy 

Kamipun melakukan registrasi atau pendaftaran. Biaya semalam untuk mendaki Gunung Ciremai adalah Rp.50.000 lumayan. 

Pos 1- Berod




Setelah packing ulang, sedikit pemanasan, dan berdo’a, akhirnya kamipun siap untuk mendaki si atap jawa barat ini, cuaca udah sedikit mendung nih gawat, kami harus segera bergegas.

Pukul 13.00 kamipun memulai pendakian, tepat berada di belakang gapura, sekitar 500meter kamipun harus lapor lagi atau mendaftar ulang kepada ranger, dan di beri sedikit masukan dan apa saja larangan selama di sana, dan di bekali trash bag (kantong sampah).
Baru beberapa langkah meninggalkan Pos pemeriksaan, taraaaaa hujan mulai turun , gawat, semakin besar hujannya, zzzzz akhirnya kami berhenti dan mengeluarkan si jas Hujan. Untungnya semua sudah siap dengan perlengkapan Jas hujannya. 

Perjalanan kami teruskan, tidak berhenti karena takut kemalaman, sepanjang jalur di dominasi oleh bebatuan, dan licin karena hujan. Lumayan jalurnya kalau hujan , agak sedikit berat. 


Pos 2- Arban 


Setelah sekitar 1 jam berjalan akhirnya kami sampai di Pos 2 Arban. Wow hujan-hujan gini, pos Arban penuh banget sama beberapa pendaki yang beristirahat disana. Cuaca masih hujan dan makin besar gak berhenti-berhenti, mantap makin sana jalur di dominasi oleh tanah , lebih asik yang tanah di banding yang bebatuan. 

Perjalanan di lanjutkan ke Pos 3 

Sepanjang perjalanan jalur di dominasi tanah dan pohon-pohon yang lebat, kita sudah masuk hutan nya, rapat dan rimbun, dingin, hujan makin besar, gawat ini bisa-bisa perjalanan di temani hujan lagi, jujur kalau udah hujan gini tenaga saya semakin lemah, di tambah beban cerir yang semakin berat, ditampah ribet menggunakan jas hujan ribet huhu.
Mau gak mau perjalanan dengan di temani hujan terulang kembali, setelah dulu saya pernah mendaki sambil hujan-hujanan di Gunung Gde via Putri , sekarang keulang lagi deh .
Naik di musim hujan itu ribet karena jalur yang kita lewatin itu licin banget, jadinya track air deh, berhenti sebentar udah kedinginan, mau-gak mau kalau track musim hujan itu jangan banyak berhenti, takutnya hipo. Di tambah embun duh lengkap :D belum jas hujan kw kw yang bocor sana sini, duh air masuk baju deh . lengkap. 

Dari Pos 2 Arban, perjalanan cukup panjang menuju Pos 3 . gak sampe-sampe deh rasanya. Tapi yah di nikmati ajah . kalau sama anak-anak perjalanan jadi seru. Mau hujan sekalipun.
Beberapa kali saya istirahat. Gak kuat , baju semakin basah, cerir serasa berat, tiap tiap 10 langkah saya berhenti. Untung saya di temani teman-teman yang setia menunggu saya. Beberapa kali laper dan sempet buka cemilan. Track hujan-hujan itu bikin laper deh sumpah :D 

Sempet saya hampir mau nyerah . ngerasa mual , mungkin efek-efek jarang naik lagi kali yah, ditambah persiapan yang kurang matang.
Track nya hampir sama kayak track ke Gunung Cikuray. Didominasi Track akar.
Akhirnya setelah 5 jam berjalan dari Pos 2 akhirnya kami tiba di Pos 3 yeay…
5 jam .. iyah 5 jam :D mantapkan . bayangin betapa lamanya saya berjalan. Beberapa kali saya tertinggal, tapi gpp yang penting sampe :p 



Pos 3-Tegal Masawa


Di pos 3 teman-teman saya yang lain sudah sampai duluan dan mendirikan tenda.
Saya sampe tenda sudah siap enak kan :D 

Sekitar jam 18.00 kami beres mendirikan tenda. Karena baju pada basah semua saya bergegas ganti baju. Karena takut hypo.
tiba-tiba di tenda sebelah teman saya teriak teriak. Duh serem, kenapa nih. Sontak semuanya kaget . ternyata salah satu teman saya mengalami hypothermia, duh kan bener. Baru saya liat orang yang hypo gimana. Itu karena teman saya tidak cepet cepet ganti baju. Inget yah pelajaran pertama kalau hujan baju basah cepet ganti semuanya. Karena hypo itu kejadiannya mendadak. 


Temen saya masih teriak-teriak dan nagis gitu, gak sadar serem deh. Akhirnya teman-teman saya yang cowo rame-rame menggantikan baju teman saya. Untung disitu saya membawa Emergency Blanket. Pelajaran kedua jangan lupa bawa Emergency Blanket. Walaupun murah dan ringan jangan lupa bawa tiap kalian ke gunung karena si selimut dari almuniumfoil ini berguna juga. 

Disitu kami panik dan untung ada ranger yang siap siaga. Jadi kebetulan si ranger abis patrol dari puncak ke bawah yak arena kata si mamang ranger yang hypo tadi banyak banget, dari atas sana juga. Duh serem amat yah. 

Selanjutnya si mamang ranger yang beraksi, teman saya dilepas bajunya, lalu di gulung sama emergency blanket, lalu di gulung sleepingbag, lalu pake jaket, kaos-kasi, kupluk pokonya semuanya yang hangat-hangat. Akhirnya sudah tidak teriak-teriak lagi. Alhamdulilah …

Malam tiba di Pos 3 ramai susasana saat itu, ada yang dengerin musik, ngaji, macem-macem deh. Saya gak kuat keluar tenda, duh anginya jangan ditanya dingin banget. Akhirnya saya habiskan beristirahat di tenda bersama anak-anak yang lain.
Diluar teman saya yang lain asyik berbincang-bincang dengan si mamang ranger.
Oh iya kata mamang ranger ada ibu-ibu yang di puncak katanya gak mau turun. Kalian pasti pernah denger kan udah banyak ceritanya. Ibu Arsini namanya, beliau katanya di tinggal sendiri di Gunung Ciremai kasian kan. Nah kemaren saya sempet liat tuh si ibu itun pas di evakuasinya keesokan harinya. 

Malam semakin larut. Pos 3 semakin sunyi di temani suara-suara binatang dan pohon-pohon yang diterpa angin . 

Sekitar jam 12an orang-orang ribut tuh teriak-teriak B3 B3 katanya… singkatan dari (Babi) katanya kalau disana jangan menyebut nama hewan itu, entahlah mitos apa bukan, tapi si mamang ranger pun membenarkan. Katanya cara efektif mengusirnya adalah dengan membuat suara-suara yang berisik, agar si B3 pergi. Karena katanya banyak banget si B3 sampe anak-anaknya pun ikut menyerang tenda. Mungkin mereka lapar yah, nyium bau makanan, jadi datang. 

Rame deh malem semakin mencekam duh gimana kalau si tenda di seruduk sama si B3. Serem deh gak kebayang :9 

Di tambah serangan si b3 malem itupula sepertinya badai. Anginnya kenceng banget. Tenda goyang goyang , eh goyang karena angin yah maksudnya :p fix cuaca gini mah gagal muncak deh. 

Subuh sekitar jam 2an cuaca tak kunjung membaik. Fix kami semua di larang muncak sama pa komandan. Karena kami di pos 3 jadi katanya kalau mau summit harus dari subuh jam 2an ato 3 karena dari sini ke puncak masih jauh…banget..
Mau gimana lagi cuaca tak kunjung membaik. Yaudahlah pasrah ..
Kamipun melanjutkan tidur kembali ditemani badai..
Akhirnya setelah malam yang penuh carita pagi pun datang yeaaay
Ya Tuhan Malem itu, beda banget :” banyak cerita, gak akan bisa saya lupain . 




Pagi di Pos 3 



Pagi di Pos 3 Kami habiskan berfoto-foto. Dan sarapan pagi yeay.
sayangnya perjalanan kami harus terhenti sampai disini. Gpp mungkin saya belum berkesempatan melihat si Puncak Atap Jawa yang katanya keren banget kawahnya.



Sekitar jam 10pagi seudah kami sarapan. Kamipun turun ~






Di Pos 2 menuju Pos 1 kami sempet bertemu dengan Pa Siwono dkk yang kebetulan saat itu sedang Patroli rutin di sana. Kami sempat berbincang banyak sekali tentang Gunung ini, Tentang hewan-hewan yang ada di dalamnya, tentunya si B3 juga, dan ternyata kata pa siswono, di sini masih ada spesies macan kukang, macan kumbang pun serem yah untung semalam gak keluar tuh macan :D 



Dari pos 3 saya habiskan lagi- lagi 5 jam untuk turun sampe pos 1

Dan lagi-lagi di temani hujan dari pos 2 menuju pos 1 lengkap …

Tiba di Pos 1

Oh iyah turun-turun disini kita bisa makan gratis nih di warung-warung yang udah tersedia di sana. Nah itu adalah biaya masuk gunung ini di tambah sudah biaya makan Gratis, luamyan . menu telor dadar sederhana saja terasa nikmat :d 

Pulang ~

Bye gunung dengan banyak cerita didalamnya :”
Terimaksih teman-teman semuanya. A Yadi, A Iyus, A Irwin (teman special saya, yang udah jagain saya dan udah nepatin janjinya bawa saya kesini :’, Ojan, Egi, Della, Mpay, Diani terimaksih kalian si peramai pendakian :”
Terimaksih 2 harinya teman-teman…..
Terimakaish Ciremai, next saya pasti kembali lagi ….
Pelajaran dari Gunung Ciremai,






1.    Harus latihan fisik bener-bener karena ini bukan gunung main-main tracknya luamyan
2.    Gunung tidak bisa di prediksi cuacanya. Persiapkan jas hujan dan baju ganti yang banyak . soalnya kemaren ajah cerah dan tiba tiba hujan deres
3.    Enaknya bawa trackingpool soalnyabtracknya di dominasi akar dan tanah
4.    Emergencyblanket selalu dibawa
5.    P3k jangan lupa
6.    Logistic harus bener bener banyak
7.    Logistic terutama air, harus cukup, karena sepanjang perjalanan tidak ada sumber air.