Jumat, 31 Maret 2017

Perjalanan Mendaki Setengah Atap Jawa Barat - Gunung Ciremai 3078 Mdpl Via Apuy- Majalengka



Kenapa perjalanan kali ini disebut perjalanan setengah. Yap karena kami hanya sampai pos 3 saja. Dikarenakan beberapa hal yang tidak memungkinkan untuk kami melanjutkan perjalanan ini. 


Sedikit cerita tentang Gunung Ciremai~ 

Gunung Ceremai (seringkali secara salah kaprah dinamakan "Ciremai") adalah gunung berapi kerucut yang secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Posisi geografis puncaknya terletak pada 6° 53' 30" LS dan 108° 24' 00" BT, dengan ketinggian 3.078 m di atas permukaan laut. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat. -(Wikipedia)-
Woaa akhirnya setelah 1 tahun rehat karena kemarin-kemarin saya harus fokus dulu pada skripsi saya dan akhirnya rindu inipun terobati, yeee akhirnya di awal tahun ini saya dan teman-teman berencana mendaki Atap Jawa barat, Yap Ciremai. Akhirnya setelah penantian dan persiapan kurang lebih 1 bulan saya dan teman-teman akhirnya bisa mencoba dan mengunjungi Gunung Ini. 


Saya percaya hari baik untuk Gunung yang Baik :)



2- 3 Januari 2017 

Awal Januari tepatnya tanggal 2 Januari 2017 kami semua ber-9 mendaki Gunung Ciremai, kami memilih via Apuy karena kata komandan, jalur Apuylah jalur yang paling santai dan yang paling popular dikalangan pendaki, selain itu kata pa komandan juga tracknya tidak begitu ekstrim dibanding 2 jalur yang lainnya.  berhubung pa komandan kita sudah berpengalaman mendaki gunung ini . yap kami pun nurut. 

Terminal Cileunyi pukul 06.00 wib 

Okay akhirnya kami berangkat dari Terminal Cileunyi, dari Terminal Cileunyi kami mencarter 1 angkot menuju Terminal Maja di Cikijing. Sebenernya lebih enak naik elef , tapi karena elef susah dan penuh akhirnya kami memutuskan mencarter 1 angkot.
Setelah sepakat dengan mamang angkot, berangkatlah kami sekitar jam 7 pagi, dari terminal Cileunyi kurang lebih 4 jam kami sampai di terminal Maja, di Majalengka .


Tiba di terminal Maja, Majalengka. 

Akhirnya kami sampai setelah duduk lama di angkot, cukup pegal , setelah packing dan belanja logistik kamipun melanjutkan perjalanan kembali.
dari Terminal Maja, perjalanan kami lanjutkan dengan menggunakan angkutan collbuntung, kami mencarter 1 angkutan collbuntung untuk mengantarkan kami menuju basecamp Pos 1 Gunung Ciremai. 

Perjalanan menuju Pos 1 


Perjalanan dari Terminal Maja menuju basecamp lumayan jauh, 

saya sempat mengobrol dengan bapa yang sudah sering mengantar para pendaki
“Pa sudah lama jadi supir pickup?” Tanyaku memecah keheningan
“Sudah lama bapak neng, dulu bapa kalau masih muda suka jadi Guide juga”, wow ternyata Bapak ini dulunya adalah Guide atau Pemandu untuk pendakian gunung Ciremai via Jalur Apuy. “Tapi sekarang neng bapa sudah tidak kuat menjadi Guide , yah maklum lah neng bapa sudah tua, jadi sekarang bapa kerjanya Cuma ajdi supir pickup yang mengantar para pendaki”, sepanjang perjalanan bapa ini banyak bercertita tentang gunung ini, bapanya ramah banget. 

“Pa disini suka hujan gak?” Akhir-akhir ini? Hujan terus neng besar, wow gawat > tapi untungnya siang itu cuaca cerah banget,
Di sepanjang jalan wow jangan di Tanya pertama sih jalurnya enak sudah di aspal, nah mendekati pos basecamp jalurnya ancur pake banget pokonya. Kalau yang pake motor hati-hati ajah, tapi seru banget , si mamang pick-up nya untungnya udah ahli bawa mobilnya, serasa ngetrail pokonya seruu!! Sekitar 1,5 jam akhirnya kami sampai di Basecamp Pos 1 via Apuy 

Kamipun melakukan registrasi atau pendaftaran. Biaya semalam untuk mendaki Gunung Ciremai adalah Rp.50.000 lumayan. 

Pos 1- Berod




Setelah packing ulang, sedikit pemanasan, dan berdo’a, akhirnya kamipun siap untuk mendaki si atap jawa barat ini, cuaca udah sedikit mendung nih gawat, kami harus segera bergegas.

Pukul 13.00 kamipun memulai pendakian, tepat berada di belakang gapura, sekitar 500meter kamipun harus lapor lagi atau mendaftar ulang kepada ranger, dan di beri sedikit masukan dan apa saja larangan selama di sana, dan di bekali trash bag (kantong sampah).
Baru beberapa langkah meninggalkan Pos pemeriksaan, taraaaaa hujan mulai turun , gawat, semakin besar hujannya, zzzzz akhirnya kami berhenti dan mengeluarkan si jas Hujan. Untungnya semua sudah siap dengan perlengkapan Jas hujannya. 

Perjalanan kami teruskan, tidak berhenti karena takut kemalaman, sepanjang jalur di dominasi oleh bebatuan, dan licin karena hujan. Lumayan jalurnya kalau hujan , agak sedikit berat. 


Pos 2- Arban 


Setelah sekitar 1 jam berjalan akhirnya kami sampai di Pos 2 Arban. Wow hujan-hujan gini, pos Arban penuh banget sama beberapa pendaki yang beristirahat disana. Cuaca masih hujan dan makin besar gak berhenti-berhenti, mantap makin sana jalur di dominasi oleh tanah , lebih asik yang tanah di banding yang bebatuan. 

Perjalanan di lanjutkan ke Pos 3 

Sepanjang perjalanan jalur di dominasi tanah dan pohon-pohon yang lebat, kita sudah masuk hutan nya, rapat dan rimbun, dingin, hujan makin besar, gawat ini bisa-bisa perjalanan di temani hujan lagi, jujur kalau udah hujan gini tenaga saya semakin lemah, di tambah beban cerir yang semakin berat, ditampah ribet menggunakan jas hujan ribet huhu.
Mau gak mau perjalanan dengan di temani hujan terulang kembali, setelah dulu saya pernah mendaki sambil hujan-hujanan di Gunung Gde via Putri , sekarang keulang lagi deh .
Naik di musim hujan itu ribet karena jalur yang kita lewatin itu licin banget, jadinya track air deh, berhenti sebentar udah kedinginan, mau-gak mau kalau track musim hujan itu jangan banyak berhenti, takutnya hipo. Di tambah embun duh lengkap :D belum jas hujan kw kw yang bocor sana sini, duh air masuk baju deh . lengkap. 

Dari Pos 2 Arban, perjalanan cukup panjang menuju Pos 3 . gak sampe-sampe deh rasanya. Tapi yah di nikmati ajah . kalau sama anak-anak perjalanan jadi seru. Mau hujan sekalipun.
Beberapa kali saya istirahat. Gak kuat , baju semakin basah, cerir serasa berat, tiap tiap 10 langkah saya berhenti. Untung saya di temani teman-teman yang setia menunggu saya. Beberapa kali laper dan sempet buka cemilan. Track hujan-hujan itu bikin laper deh sumpah :D 

Sempet saya hampir mau nyerah . ngerasa mual , mungkin efek-efek jarang naik lagi kali yah, ditambah persiapan yang kurang matang.
Track nya hampir sama kayak track ke Gunung Cikuray. Didominasi Track akar.
Akhirnya setelah 5 jam berjalan dari Pos 2 akhirnya kami tiba di Pos 3 yeay…
5 jam .. iyah 5 jam :D mantapkan . bayangin betapa lamanya saya berjalan. Beberapa kali saya tertinggal, tapi gpp yang penting sampe :p 



Pos 3-Tegal Masawa


Di pos 3 teman-teman saya yang lain sudah sampai duluan dan mendirikan tenda.
Saya sampe tenda sudah siap enak kan :D 

Sekitar jam 18.00 kami beres mendirikan tenda. Karena baju pada basah semua saya bergegas ganti baju. Karena takut hypo.
tiba-tiba di tenda sebelah teman saya teriak teriak. Duh serem, kenapa nih. Sontak semuanya kaget . ternyata salah satu teman saya mengalami hypothermia, duh kan bener. Baru saya liat orang yang hypo gimana. Itu karena teman saya tidak cepet cepet ganti baju. Inget yah pelajaran pertama kalau hujan baju basah cepet ganti semuanya. Karena hypo itu kejadiannya mendadak. 


Temen saya masih teriak-teriak dan nagis gitu, gak sadar serem deh. Akhirnya teman-teman saya yang cowo rame-rame menggantikan baju teman saya. Untung disitu saya membawa Emergency Blanket. Pelajaran kedua jangan lupa bawa Emergency Blanket. Walaupun murah dan ringan jangan lupa bawa tiap kalian ke gunung karena si selimut dari almuniumfoil ini berguna juga. 

Disitu kami panik dan untung ada ranger yang siap siaga. Jadi kebetulan si ranger abis patrol dari puncak ke bawah yak arena kata si mamang ranger yang hypo tadi banyak banget, dari atas sana juga. Duh serem amat yah. 

Selanjutnya si mamang ranger yang beraksi, teman saya dilepas bajunya, lalu di gulung sama emergency blanket, lalu di gulung sleepingbag, lalu pake jaket, kaos-kasi, kupluk pokonya semuanya yang hangat-hangat. Akhirnya sudah tidak teriak-teriak lagi. Alhamdulilah …

Malam tiba di Pos 3 ramai susasana saat itu, ada yang dengerin musik, ngaji, macem-macem deh. Saya gak kuat keluar tenda, duh anginya jangan ditanya dingin banget. Akhirnya saya habiskan beristirahat di tenda bersama anak-anak yang lain.
Diluar teman saya yang lain asyik berbincang-bincang dengan si mamang ranger.
Oh iya kata mamang ranger ada ibu-ibu yang di puncak katanya gak mau turun. Kalian pasti pernah denger kan udah banyak ceritanya. Ibu Arsini namanya, beliau katanya di tinggal sendiri di Gunung Ciremai kasian kan. Nah kemaren saya sempet liat tuh si ibu itun pas di evakuasinya keesokan harinya. 

Malam semakin larut. Pos 3 semakin sunyi di temani suara-suara binatang dan pohon-pohon yang diterpa angin . 

Sekitar jam 12an orang-orang ribut tuh teriak-teriak B3 B3 katanya… singkatan dari (Babi) katanya kalau disana jangan menyebut nama hewan itu, entahlah mitos apa bukan, tapi si mamang ranger pun membenarkan. Katanya cara efektif mengusirnya adalah dengan membuat suara-suara yang berisik, agar si B3 pergi. Karena katanya banyak banget si B3 sampe anak-anaknya pun ikut menyerang tenda. Mungkin mereka lapar yah, nyium bau makanan, jadi datang. 

Rame deh malem semakin mencekam duh gimana kalau si tenda di seruduk sama si B3. Serem deh gak kebayang :9 

Di tambah serangan si b3 malem itupula sepertinya badai. Anginnya kenceng banget. Tenda goyang goyang , eh goyang karena angin yah maksudnya :p fix cuaca gini mah gagal muncak deh. 

Subuh sekitar jam 2an cuaca tak kunjung membaik. Fix kami semua di larang muncak sama pa komandan. Karena kami di pos 3 jadi katanya kalau mau summit harus dari subuh jam 2an ato 3 karena dari sini ke puncak masih jauh…banget..
Mau gimana lagi cuaca tak kunjung membaik. Yaudahlah pasrah ..
Kamipun melanjutkan tidur kembali ditemani badai..
Akhirnya setelah malam yang penuh carita pagi pun datang yeaaay
Ya Tuhan Malem itu, beda banget :” banyak cerita, gak akan bisa saya lupain . 




Pagi di Pos 3 



Pagi di Pos 3 Kami habiskan berfoto-foto. Dan sarapan pagi yeay.
sayangnya perjalanan kami harus terhenti sampai disini. Gpp mungkin saya belum berkesempatan melihat si Puncak Atap Jawa yang katanya keren banget kawahnya.



Sekitar jam 10pagi seudah kami sarapan. Kamipun turun ~






Di Pos 2 menuju Pos 1 kami sempet bertemu dengan Pa Siwono dkk yang kebetulan saat itu sedang Patroli rutin di sana. Kami sempat berbincang banyak sekali tentang Gunung ini, Tentang hewan-hewan yang ada di dalamnya, tentunya si B3 juga, dan ternyata kata pa siswono, di sini masih ada spesies macan kukang, macan kumbang pun serem yah untung semalam gak keluar tuh macan :D 



Dari pos 3 saya habiskan lagi- lagi 5 jam untuk turun sampe pos 1

Dan lagi-lagi di temani hujan dari pos 2 menuju pos 1 lengkap …

Tiba di Pos 1

Oh iyah turun-turun disini kita bisa makan gratis nih di warung-warung yang udah tersedia di sana. Nah itu adalah biaya masuk gunung ini di tambah sudah biaya makan Gratis, luamyan . menu telor dadar sederhana saja terasa nikmat :d 

Pulang ~

Bye gunung dengan banyak cerita didalamnya :”
Terimaksih teman-teman semuanya. A Yadi, A Iyus, A Irwin (teman special saya, yang udah jagain saya dan udah nepatin janjinya bawa saya kesini :’, Ojan, Egi, Della, Mpay, Diani terimaksih kalian si peramai pendakian :”
Terimaksih 2 harinya teman-teman…..
Terimakaish Ciremai, next saya pasti kembali lagi ….
Pelajaran dari Gunung Ciremai,






1.    Harus latihan fisik bener-bener karena ini bukan gunung main-main tracknya luamyan
2.    Gunung tidak bisa di prediksi cuacanya. Persiapkan jas hujan dan baju ganti yang banyak . soalnya kemaren ajah cerah dan tiba tiba hujan deres
3.    Enaknya bawa trackingpool soalnyabtracknya di dominasi akar dan tanah
4.    Emergencyblanket selalu dibawa
5.    P3k jangan lupa
6.    Logistic harus bener bener banyak
7.    Logistic terutama air, harus cukup, karena sepanjang perjalanan tidak ada sumber air.





Jumat, 17 Februari 2017

Explore Kota Semarang Bagian 2 dan bagian 3



Woa kali ini saya mengunjungi Kota semarang lagi, tak cukup sehari mengexplore kota kecil yang satu ini , tetapi butuh 2 sampai 3x , karena destinasi wisatanya cukup banyak dan lengkap,
Untuk kalian yang mau wisata religi/ keagamaan tempat yang cocok kalian kunjungi adalah Kawasan Vihara Buddhagaya Watugong , Klenteng Sam poo kong, Klenteng Maha Agung dan Gereja Blenduk di kawasan kota lama itu sangat cocok



Kalau ingin wisata yang santai dan adem-adem, wisata air seperti  Danau Rawa Pening,  Cimory  On The Valley, Eling Bening pun cocok dan dijamin bikin adem mata dan hati *ehh

 Dan untuk yang ingin berwisata sejarah si banguanan khas kota ini yaitu Lawang Sewu. Kawasan Kota Lama, Musium Ambarawa, pun sangat cocok untuk kalian yang ingin berwisata sejarah. 

sebetulnya banyak banget tempat yang unik dan cocok di kota yang satu ini seperti angkrimgannya, wajib banget kalian datengin deh. murah -murah dan bikin kenyang pokonya.

Nah sekarang saya mau mengexplore lagi kota kecil yang satu ini setelah beberapa kali browsing mencari-cari tempat dan akhirnya di dapatlah tempat yang cocok di kunjungi..  
Yuhuuu mari simak ceritanya…… 

Musium Kereta Api Ambarawa, Semarang~


Tadaa destinasi wisata part2 ini kami awali dengan mengunjungi wisata sejarah yaitu salah satu museum yang cukup terkenal disini Musium Kereta api ambarawa. 

Nah, di Kabupaten Semarang, tepatnya di Ambarawa terdapat sebuah Museum yang sudah sangat populer, yaitu Museum Kereta Api Ambarawa, Museum ini merupakan salah satu Museum Kereta Api di Jawa Tengah yang menjadi tempat tujuan wisata favorit bagi para pelajar dan mahasiswa.

 Letaknya di Kota Ambarawa, sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Semarang atau Jogjakarta. Letaknya yang mudah terjangkau, menjadikan Museum Kereta Api Ambarawa menjadi obyek wisata andalan kota tersebut. Apabila petualang dari arah Semarang, akses jalan yang harus dilewati hanya menuju selatan ke arah Ungaran lalu setelah sampai pertigaan Bawen silakan menuju ke arah Jogjakarta (belok kanan) menuju tugu Palagan Ambarawa.

Kebetulan kami jalan-jalan hari biasa jadi dalemnya lumayan sepi deh,
Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Wikipedia


Parkirnya yang luas sehingga mudah di akses dengan motor, mobil atau bus sekalipun. Tiket masuk baik dewasa maupun anak-anak cukup terjangkau, petualang hanya membayar  Rp. 5.000,-/ orang. Apabila ingin naik kereta wisata, tips : silakan untuk membeli tiket kereta wisata dahulu sebelum explore  dan jalan-jalan disekitar museum.




Harga Tiket Masuk Museum Kereta Api Ambarawa :

Rp. 5.000/orang

Tiket Lori :
Rp. 15.000/orang

Tiket Gerbong Kereta Api Uap :
Rp. 2.500.000

Jam Buka :
Setiap Hari Jam 08:00-16:00 WIB



Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabrik Esslingen, serta B 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG, sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India. Selain koleksi-koleksi unik tadi, masih dapat disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik/Swiss Locomotive and Machine Works) di halaman museum.


Selain koleksi lokomotif, di Museum Kereta Api Ambarawa kita juga dapat menemukan barang-barang yang berhubungan dengan kegiatan di stasiun, seperti mesin pencetak tiket, kalkulator zaman dahulu hingga roda kereta.




Puas melihat-lihat koleksi di Museum, kini saatnya kamu mencoba kegiatan lain yang lebih seru, yaitu Ambarawa Railway Mountain Tour, atau berpetualang dengan naik kereta api uap. Jadi selain berkeliling di dalam Museum kita juga bisa berjalan-jalan menggunakan kereta api uap dengan jalur Ambarawa – Bedono pp (pulang pergi) dan Ambarawa – Tuntang pp.


  
Tetapi sayang saya datang hari biasa, jadi belum bisa merasakan sensasi naik kereta api uap ala-ala zaman dulu deh. 


Eling Bening, Semarang~


Puas berwisata sejarah tentunya perut lapar, nah tak jauh dari sini ada salah satu tempat bernama Eling bening, yaitu tempat makan dengan view yang keren banget pokonya. Sebuah tempat wisata dengan konsep yang cukup unik, Eling Bening menawarkan pemandangan luasnya Rawa Pening dengan background Gunung Merbabu, di objek wisata ini juga terdapat banyak spot keren untuk berfoto.


Lokasinya 12 menit dari museum ambarawa ini, yang terletak di jalan Jl. Kartini Tambakboyo, Ambarawa, Bawen, Semarang, Jawa Tengah 50661

Udara yang sejuk dan pemandangan yang menakjubkan merupakan daya tarik dari kawasan Wisata Eling Bening yang berada di satu sisi Rawa Pening, Ambarawa ini. Selain dengan keunggulan alam yang indah, kawasan wisata ini tetap menyediakan fasilitas yang lengkap, seperti kolam renang, cafe, restoran, tempat outbound, camping ground hingga meeting room.


Eling Bening sebenarnya adalah sebuah Restoran yang mengusung konsep wisata keluarga. Jadi selain sebagai tempat makan, Eling Bening juga menjadi salah satu tempat wisata unggulan di Ambarawa. Objek wisata seluas kurang lebih 10 hektar ini terletak tak jauh dari Rawa Pening.

Eling Bening menawarkan pemandangan alam yang sangat indah dengan view utama Rawa Pening dengan background Gunung Merbabu, Andong dan Telomoyo yang terlihat berdiri dengan gagah. Wisata yang dibuka pada tahun 2015 ini dalam sekejap menarik banyak wisatawan dengan keindahan panoramanya tersebut.

Ada banyak kegiatan yang bisa kita lakukan di Eling Bening, mulai dari bermain outbond, trekking, hunting foto hingga mandi di kolam renang. Dengan berbagai macam fasilitasnya, tak heran jika Eling Bening kini menjadi salah satu tempat wisata favorit di Kabupaten Semarang.

Lokasinya yang berada di dataran tinggi menjadikan udara di kawasan Eling Bening cukup sejuk, terutama di pagi dan sore hari. Setiap harinya Eling Bening tak pernah sepi dari wisatawan, terutama kalangan anak muda yang mencari pemandangan alam indah sebagai background fotonya

Harga makanan di Eling Bening berkisar diantara Rp.20.000 - Rp.40.000, jika kamu merasa cukup mahal, kamu bisa membawa makanan dari rumah.

Harga Tiket Masuk Eling Bening :
Rp. 16.000/orang
(tiket bisa ditukarkan minuman)

Jam Buka :
09:00 – 22:00 WIB

Tugu Muda Semarang~

Tugu Muda adalah sebuah monumen yang dibuat untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang.


Tugu Muda Semarang terletak di tengah persimpangan Jalan Pandanaran, Jalan Mgr Soegijapranata, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda dan Jalan Dr. Sutomo. Sebelah Utara tugu ini ini terdapat Gedung Pandanaran yang kini menjadi perkantoran Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Di sebelah Timur terdapat Lawangsewu, di sebelah selatan berhadapan dengan Museum Mandala Bhakti, dan sebelah barat terdapat Wisma Perdamaian yang merupakan rumah dinas gubernur Jawa Tengah.


Tugu Muda merupakan sebuah monumen bersejarah kota Semarang yang dibangun untuk mengenang pertempuran 5 hari di Semarang. Pertempuran ini adalah perlawanan terhebat rakyat Indonesia terhadap Jepang pada masa transisi. Lawangsewu menjadi saksi bisu perjuangan anak-anak muda Semarang yang dimulai pada 15 Oktober 1945, hingga kemudian berakhir 20 Oktober 1945 itu.

Kawasan Kota Lama dan Gereja Blenduk Semarang~


Kota Lama Semarang adalah suatu kawasan di Semarang yang menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20 . Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek. Untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai : Heeren Straat. Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut De Zuider Por.[1]


Kota Lama, salah satu kota tertua yang terletak di utara kota Semarang, Jawa Tengah merupakan visualisasi kota yang menyajikan kemegahan arsitektur Eropa di masa lampau. Kehadiran kanal-kanal air serta deretan bangunan tua dengan arsitektur bergaya art deco menjadikan kota ini disebut sebagai miniatur negara Belanda (little Nedherland) nan eksotis. Berikut ini adalah empat bangunan tua populer yang patut Anda kunjungi saat berlibur ke kota Semarang.
Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31 hektare
Gereja Blenduk adalah Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753, dengan bentuk heksagonal. Gereja ini sesungguhnya bernama Gereja GPIB Immanuel, di Jl. Letjend. Suprapto 32. Wikipedia



Sebagai bangunan yang paling populer, Gereja Blenduk “wajib” untuk dikunjungi wisatawan saat pelesir ke kawasan Kota Lama. Gereja ini dibangun pada tahun 1753 dengan bentuk segi delapan atau oktagonal dan memiliki atap berbentuk kubah besar berwarna merah bata berlapis perunggu serta memiliki nama asli Nederlandsch Indische Kerk. Masyarakat setempat menjulukinya “Blenduk” karena bentuk atap kubahnya dan kini memiliki nama resmi GPIB Immanuel. Hingga saat ini gereja ini masih digunakan untuk tempat ibadah.


Gereja Blenduk Semarang merupakan gereja yang dibangun pada 1753 ini merupakan salah satu landmark di kota lama. Berbeda dari bangunan lain di Kota Lama yang pada umumnya memagari jalan dan tidak menonjolkan bentuk, gedung yang bergaya Neo-Klasik ini justru tampil kontras. Bentuknya lebih menonjol . Lokasi bangunan ini berada di Jalan Letjend Suprapto No 32 Kota Lama Semarang dan bernama Gereja GPIB Immanuel. Bangunan gereja yang sekarang merupakan bangunan setangkup dengan facade tunggal yang secara vertikal terbagi atas tiga bagian. Jumlah lantainya adalah dua buah. Bangunan ini menghadap ke Selatan. Gereja ini masih dipergunakan untuk peribadatan setiap hari Minggu. Di sekitar gereja ini juga terdapat sejumlah bangunan lain dari masa kolonial Belanda seperti Gedung Marba. Bangunan kuno ini juga sering menjadi salah satu tempat untuk foto foto Pre Wedding.
-seputar semarang-


Semarang 18-19 Desember 2016



Explore Semarang Part 3


Lanjut ajah sekalian ini ke-3xnya saya ke semarang lagi. Sebenernya bukan sengaja main ke kota ini karena ada urusan keluarga dan bonusnya main . luamyan :D  
Kami tahu tempat tempat wisata justru dari media social instagram
Yap kali ini simak tempat-tempat yang kami kunjungi 



Taman Mini Jawa Tengah ~



Taman Wisata Puri Maerokoco merupakan salah satu wisata di kota Semarang. Sebagai Taman Mini Jawa Tengah, Puri Maerokoco terletak tidak jauh dan hanya 5 Km dari Tugu Muda Semarang tepatnya di jalan Yos Sudarso Semarang.

Puri Maerokoco merupakan salah satu bagian dari Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan Jawa Tengah atau yang sering di kenal dengan PRPP.


Seperti yang telah dikenal masyarakat luas Taman Wisata Puri Maerokoco Semarang yang sebagai Taman Miniatur Jawa Tengah menghadirkan rangkuman Rumah Adat atau anjungan dari 35 Kabupaten dan kota madya yang ada di Semarang. Didalam rumah-rumah adat tersebut sudah dilengkapi dengan hasil-hasil industri serta kerajinan-kerajinan yang di produksi oleh masing-masing daerah.
Beberapa miniatur rumah adat yanga ada di Taman Wisata Puri Maerokoco Semarang :
  • Anjungan Kabupaten Banjarnegara
  • Anjungan Kabupaten Banyumas
  • Anjungan Kabupaten Batang
  • Anjungan Kabupaten Blora
  • Anjungan Kabupaten Boyolali
  • Anjungan Kabupaten Brebes
  • Anjungan Kabupaten Cilacap
  • Anjungan Kabupaten Demak
  • Anjungan Kabupaten Grobogan
  • Anjungan Kabupaten Jepara
  • Anjungan Kabupaten Karanganyar
  • Anjungan Kabupaten Kebumen
  • Anjungan Kabupaten Kendal
  • Anjungan Kabupaten Klaten
  • Anjungan Kabupaten Kudus
  • Anjungan Kabupaten Magelang
  • Anjungan Kabupaten Pati
  • Anjungan Kabupaten Pekalongan
  • Anjungan Kabupaten Pemalang
  • Anjungan Kabupaten Purbalingga
  • Anjungan Kabupaten Purworejo
  • Anjungan Kabupaten Rembang
  • Anjungan Kabupaten Semarang
  • Anjungan Kabupaten Sragen
  • Anjungan Kabupaten Sukoharjo
  • Anjungan Kabupaten Tegal
  • Anjungan Kabupaten Temanggung
  • Anjungan Kabupaten Wonogiri
  • Anjungan Kabupaten Wonosobo
  • Anjungan Kota Magelang
  • Anjungan Kota Pekalongan
  • Anjungan Kota Salatiga
  • Anjungan Kota Semarang
  • Anjungan Kota Surakarta
  • Anjungan Kota Tegal
Selain miniatur rumah adat se-Jawa Tengah Puri Maerokoco Semarang juga terdapat beberapa sarana rekreasi, yaitu:
  • Becak Air
  • Bomcar
  • Bianglala
  • Marry Go Around (Komidi Putar)
  • Kid’s Park (Ayunan, Perosotan, dll)
  • Istana Anak-anak Indonesia
  • Kereta gantung
  • Desa Wisata
  • Kolam Renang dan Waterboom
  • Pasar Apung
  • Museum Iptek
  • Outbond (Flying Fox, Perang Paintball, dll)
  • Gedung Opera

Puri Maerokoco, Semarang~



Selain beberapa miniatur tempat yang paling banyak di kunjungi oleh muda-mudi adalah kawasan Mangrove nya. Tiket masuk hanya Rp 7.000,- per orang

Cukup padat kalau hari libur saya sarankan kalau mau sepi berkunjung kesininya di hari-hari biasa. Tempatnya cukup unik dan adem , di sini kita bisa mengelilingi Hutan Mangrove dengan menyewa perahu atau dengan berjalan kaki saja ke jembatan-jembatan yang sudah di sediakan. 

Di sini tempatnya cocok untuk kalian yang gemar selfie, tapi selfienya harus hati-hati karena kalau tidak hati-hati kita bisa tercebur, karena tidak di batasi oleh pagar pembatas.  







 Klenteng Maha Agung-Tanah Mas

kelnteng ini terletak di Jalan Taman Hasanudin, Semarang Utara. 
disini kita dilarang masuk dan berfoto, karena merupakan tempat ibadah, jadi jika mau foto disini cukup berfoto dari kawasan luar klentengnya saja. 






Pantai Marlina 


Pantai Marina merupakan salah satu taman rekreasi pantai di Kota Semarang, bersebelahan dengan arena PRPP dan Mareokoco, setelah perumahan Puri Anjasmoro Semarang, Kecamatan Semarang utara. Letaknya yang tidak jauh dari pusat kota membuat pantai ini banyak dikunjungi wisatawan.
Walau berbeda dengan pantai pasir pada umumnya, Pantai Marina juga menyimpan keindahan tersendiri. Keindahan yang tiada duanya di kota Wingko Babat Semarang.

Pantai Marlina ini tidak ada tepiannya, jadi tidak bisa dipakai untuk berenang atau bermain air, cukup menikmatinya saja dari tepinya, lagian ombak disini cukup deras . 



Kawasan kota Lama, Semarang 




Kota Lama Semarang merupakan citra visual yang menyajikan kemegahan arsitektur Eropa di masa lalu. Banyak berdiri Bagunan-bangunan kuno nan eksotis dan megah peninggalan Kolonial Belanda, seakan menyimpan segudang cerita yang tak kan pernah habis dikisahkan. Di sekitar Kota Lama dibangun kanal-kanal air yang keberadaanya masih bisa disaksikan hingga kini, meski tidak terawat. Hal inilah yang menyebabkan Kota Lama mendapat julukan sebagai Little Netherland. Lokasinya yang terpisah dengan lanskap mirip kota di Eropa serta kanal yang mengelilinginya menjadikan Kota Lama seperti miniatur Belanda di Semarang.





Semarang 3-4 Feb’2017