Selasa, 25 November 2014

Mt.Prau via Patak Banteng 2565 Mdpl



Hello Mt.Prau 2565 Mdpl




Cerita sedikit tentang gunung ini…

Gunung Prahu atau Prau adalah sebuah gunung yang terdapat di Dataran Tinggi Dieng tepat di perbatasan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Berada di koordinat Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/55/WMA_button2b.png/17px-WMA_button2b.png7°11′13″LU 109°55′22″BT.
Gunung itu merupakan salah satu puncak di Dataran Tinggi Dieng selain Gunung Sipandu, Gunung Pangamun-amun, dan Gunung Juranggrawah ini memiliki ketinggian 2.565 meter di atas paras laut.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

24-26 oktober 2014 cerita itu dimulai~

Saya dan teman-teman saya yang lain,berkesempatan mengunjungi Mt,Prau yang berada di ketinggian 2565 mdpl ,wah senang sekali rasanya.karena sudah lama rindu pada kegiatan ini. Mt.Prau klo denger namanya pasti terkenal dengan golden sunrise dan bukit teletubisnya ,tak sabar rasanya,walaupun gunungnya tidak terlalu tinggi  tapi engga apa-apa  deh golden sunrisenya kan juara “katanya “
akhirnya saya dagdigdug menanti perjalaan ini,bayangan saya bakalan seru sekali nih trip saya kali ini,karena lagi-lagi ke luar jawa barat itu artinya saya sehari bermalam di bis bersama teman-teman,
sama seperti Waktu ke Mt.Merbabu bedanya saya bermalam di bis kali kita naik bis sebenernya lebih nyaman pake kereta ongkosnya murah dan dalam segi kenyamanan pula saya lebih nyaman pake kereta.tapi klo trip ke Mt.prau yah harus pke bis karena klo pake kereta jauh lagi begitu kata ketua tim kami.
Seminggu sebelum keberangkatan kami mengadakan meeting poin yah tujuannya apalagi klo bukan mengenai trip kita,biasanya di bahasnya kapan kita kumpul,kapan kita berangkat,apa saja yang harus di bawa dll.
Tiba saatnya keberangkatan saya ke Prau . packing ulang barang siap,cariier 65l saya bawa,sepatu siap,fisik siap,yang terpenting izin dari orang tua sudah saya kantongi.Alhamdulilah untuk kegiatan saya mengenai naik gunung saya selalu di restui kedua orang tua saya .

Kami berangkat ber15 orang~




Kami sepakat kumpul di sebuah “pul budiman” (terminal bis-bis budiman dengan berbagai tujuan ) malam itu jam 19.00 wib,sayang sekali baru memulai perjalanan kami tersendat bis yang akan membawa kami dengan jurusan bandung-wonosobo kala itu penuh sekali,mungkin  karena waktu itu berbarengan dengan pergantian tahun baru islam ,jadi wajar saja penuh.

Okay plan B ketua tim diskusi…..

Waktu  itu kami memutuskan ke terminal cicaheum karena ada 1 bis yang berangkat ke porwokerto ,jadi kami ngejar bi situ .bergegaslah kami menuju terminal cicaheum..kami naik bis jurusan bandung-purwokerto . ini rencana B yang tak di duga seharusnya bandung-wonosobo,ini jadi bandung-purwokerto.mau tidak mau kita 2x naik bis,turun di purwokerto,lanjut menggunakan bis menuju  ke terminal Wonosobo.

                                                      Suasana bis Bandung- Purwokerto


Singkatnya kamipun tiba di terminal Purwokerto pukul 07.00 Wib ,lumayan 9 jam di bis membuat saya pegal .dan terminal ini pun berhasil mengingatkan saya setahun yang lalu melakukan perjalanan ke Mt.Slamet .I miss Mt.Slamet lekas sembuh!~

Packing ulang dilakukan,selesai packing  dari sini kami harus melanjutkan perjalanan ke Wonosobo,kami menyewa sebuah bis kecil sejenis elf,bis ini yang membawa kami menuju terminal Wonosobo.sekitar 2 jam ternyata cukup jauh dari Purwokerto-ke Wonosobo.

Sampailah kami di terminal Wonosobo~  


Mereka sigap menyambut kami dan sudah mengetahui maksud kami,sehingga tidak perlu panjang lebar menjelaskan. Bisa jadi karena barang bawaan kami yang berbeda dengan penumpang yang lainnya. Tawar menawar pun dilakukan dengan si empunya bis.perjalanan belum berakhir kami harus menumpang bis kecil kembali untuk sampai di basecamp Mt.Prau yang berada di Dataran tinggi Dieng.

2 jam dari terminal Wonosobo,sepanjang perjalanan kami disuguhi oleh pemandangan yang indah, perkebunan penduduk yang terlihat di kanan-kiri kami. Rata-rata yang ditanam di sini hasil perkebunan seperti kol,kentang,cabai yang di tanam penduduk di sini. 


Tiba di basecamp~

Akhirnya tibalah kami di basecamp Mt.prau yang dinamakan “Patak Banteng”.yang berada di dataran tinggi dieng,cuacanya jangan ditanya adem hmm enak deh pokonya.di sini ramai sekali pendaki berlalu-lalang baik yang mau memulai perjalanan seperti saya ataupun yang baru turun.

Bisa dilihat dari pakaiannya yang baru naik masih bersih,masih seger dan masih semangat,sedangkan yang baru turun,kotor,kucel,dan sudah tidak semangat. Wuuih dari penampilannya kayaknya track nya susah deh fikir saya. Yoo positif thinking saja haha
Kami pun daftar terlebih dahulu,packing ulang,ganti baju sama baju lapangan dan tak lupa sarapan.setelah semua selesai yap perjalanan sesungguhnya pun di mulai.

Perjalanan dimulai~

Hap pertama melangkah  sudah di suguhi oleh track tangga yang di cor lumayan menguras tenaga,melewati rumah-rumah penduduk.lama-lama kami pun masuk ke dalam perkebunan penduduk jangan di Tanya karna waktu itu musim kemarau kebulnya minta ampun,belum lagi di tambah cuaca yang terik,karena Prau tipe gunung yang gersang ,alhasil saya kewalahan..
 
Topi rimba,jaket,masker,kacamata dan syal saya pake kala itu,lengkap sudah intinya agar debu-debu gak masuk,bias kena Ispa fikir saya,
Baru 20 menitan berjalan kami sudah istirahat lumayan-lumayan tracknya lumayan.
Minum dulu,makan cemilan dulu,menikmati pemandnagan dulu,dari situ tampak jelas danau warna dieng keren deh ,
 



Okay perjalanan di lanjutkan~

Ternyata track prau masih di dominasi oleh tanah merah yang bercampur dengan debu,ditambah sengatan sinar matahari hmm lumayan membakar kulit dan menguras tenaga fyuuh~
Prau memiliki 3 pos. dan pos terakhir itu puncaknya. Dari pos 3 sampai puncak mungkin itu summitnya.lebih sedikit dibandingkan gunung-gunung yg lain yg biasa saya jumpai biasanya  posnya sampai ada 9 itu di Mt.Slamet.

Tiba di Pos 1~


Untuk sampai di pos 1 ini,dari basecamp cukup berjalan kurang lebih 1 jam.masih banyak warga yang meawarkan ojek.iyah ojek.jangan heran kita bias meumpang ojek di sini yah tentunya dengan track yang berbeda. Di pos 1 kami istirahat cukup lama. Tentu saja tidak luput kami mengabadikan momen ini yap selfie-selfie dulu walaupun muka keringetan dan gak kobe tak apa~

Perjalanan dilanjutkan~

Track masih sama mulai masuk hutan ,tanah merah dan kebul yang sempurna~
Lagi-lagi mengingatkan saya setahun kebelakang ketika saya tracking ke Mt.Slamet yah sama seperti ini tracknya tidak beda jauh. Menyebalkan~~

Tiba di Pos 2~
Jarak dari pos 1 ke pos 2 sekitar 1 jam. Lumayan karena kami berjalan santai hehe banyak berhenti maklumlah cuaca yang panas dan berdebu cepat membuat badan saya lelah. Minum dulu ,cemilan di keluarin untuk menambah tenaga. Lalu setelah tenaga terisi kembali kamipun melanjutkan perjalanan takut keburu sore.

Tiba pos 3~

Ini merupakan pos terakhir yang akan saya temui.dan Ini satu-satunya pos yang saya ingat namanya,yaitu pos cacingan. Unik namanya karena mungkin pikir saya kala itu tracknya muter-muter kali yah kayak cacing hahaha. Atau bisa jadi tracknya emang rumit kayak cacing.emang benar rumit.percayalah~


Setelah pos 3 mungkin ini summitnya dari gunung ini. Karena track semakin menanjak,menyempit,dan licin. Mantap-mantap pokonya tracknya laki banget. Banyak tali-tali yang menolong untungnya meringankan beban saya. Tapi kita harus hati-hati salah salah menyerodot dan masuk jurang hii serem.
Menuju puncak prau,track semakin terjal. Kami harus bergantian naiknya sama yang turun karena jalannya kecil,licin,dan terjal banget. Di tolong dengan seutas tali yang entah siapa yang menarohnya di sini. Tapi ini sangat menolong.



                                                                  Menuju Pucuk..pucuk



Tiba di puncak~

Setelah 4 jam perjalanan yang seharusnya 2 jam karena maklumlah saya cewe hehe tau kan jalannya kayak siput. Tak apa untungnya teman-teman yang lain biasa memahami. Akhirnya kamipun tiba di puncak Mt.Prau jengjeng kami di sambut dengan gerimis romantis haha. Iyah gerimis kala itu menemani, panik-panik semua langsung bergegas mencari lapak untuk mendirikan tenda . untungnya Cuma gerimis saja tidak hujan,beruntunglah karena kalau hujan ah sudahlah harapan melihat sunset dan bintang-bintang lapur sudah.~

Tenda didirikan,kopi di seduh ah nikmatnya~



Matahari sebentar lagi mau terbenam itu artinya Sunset tiba sebentar lagi. Iyah ini saat-saat yang saya tunggu melihat susnsetnya gunung prau.tentu saja saya tidak melew atkan momen itu. Tapi sayang sunset tidak begitu jelas terlihat tak apalah jeprat-jepret pun dimulai~





Suasana di puncak prau makin malam makin ramai. Mungkin karena itu hari libur jadi prau ramai sekali banyak di datangi pendaki dari berbagai penjuru daerah. Tenda-tenda warna warni berjejer di sepanjang puncak gunung ini. 

Jangan ditanya soal dingin. Dingin banget saya sudah melapisi badan saya dengan 1 kaos, sweeter di tambah jaket polar dan itu masih dingin. Tapi tak sedingin waktu saya camp di Mt.Merbabu. ampun deh dinginnya lebih dari ini. 15 derajat kata teman saya yang melihat suhu di jam tangannya. Pantesan 15 derajat untung gak mines juga yah bias beku .  kalau sudah dingin seperti ini minuman angetlah solusinya seduh kopi lagi *surupuut sambil memandang langit yang dipenuhi oleh bintang-bintang. Banyak banget deh bintangnya . ah enjoy benar-benar enjoy ~



Pagi tiba~

Ini yang enjoy dari gunung Prau,kita tidak usah summit untuk liat siunrise ,seperti gunung yang lainnya kan kita campnya di puncak hehe



Golden Sunrise di Prau~ 

Pukul 05.00 wib para pendaki sudah berkumpul dan keluar dari tendanya masing-masing. Tentu saja mereka pun sama seperti saya ingin menikmati Golden Sunrise nya prau .Gunung prau kan terkenal dengan Golden Sunrisenya. Hari ini saya harus membuktikanya . penasaran juga gimana sih Golden sunrise itu. Apa bedanya dengan sunrise biasanya . perlahan Mataharipun muncul dari tempat persembunyianya..oh ini Golden sunrisenya dari Prau..matahari terlihat lebih besar.bulat sempurna.di padukan dengan warna keoren-orenan keren deh..dan tentu saja saya pun langsung mengabadikannya jeprat-jelret sana sini hehe.
Puas selfie-selfi dan menikmati Golden sunrise kami pun balik ke tenda,menyiapkan sarapan pagi kami di puncak Prau..terasa berdeda itu pasti karena kita menikmatinya di puncak gunung di temani awan dan udara yang ahh enyoy~~




Perjalanan pulang~

Usai sarapan,kami pun langsung packing lagi.iyah waktunya kami meninggalkan  Gunung prau yang mengagumkan ini.huhu sedih rasanya harus berpisah sama Prau. Banyak kenangan di sana. Kalau ada waktu pastinya saya harus balik lagi ke sini. Harus :”)

Kami pulang rencananya lewat jalur Dieng. Niatnya mau mampir ke dieng dulu. Tidak lewat patak Banteng seperti jalur pertama yang kita naikin. Jadi kita naik Patak Banteng-turun Dieng begitu. Jalur dieng ini lebih landau dari pada jalur Patak banteng. Tidak kebul juga. Tetapi pasti lebih jauh soalnya jalannya landau banget. Melewati bukit teletubis yang berundak-undak. Sayang kala itu rumputnya tidak hijau. Tetapi kering. Konon prau abis kebakaran . 

Dari puncak prau terus saja mengikuti jalur yang ada.

Kami sempat di buat bingung pas sampai di per3an yang ada batu besar. Nah disini kamin salah jalan harusnya lurus melewati pemancar itu. Tapi kami malah belok ke kiri turun kesana. Alhasil kami turun salah pos .entah pos apa namanya saya lupa. Alhasil rencana kami ke dieng lapur sudah huhu mungkin belum waktunya ke Dieng. Ke telaga warna yang fenomenal itu.ke Candid an wisata lainnya :”)

Sampai di basecamp Patak banteng~

Sampailah kami di basecamp sekitar 3 jam turun dan salah jalan haha. Lapor kami k epos pendaftaran menandakan kami semua sudah turun dengan selamat Alhamdulilah~  sesudah itu kamipun pulang ke Bandung meninggalkan sebuah pengalaman mengenai Gunung Prau :”) 



Kau tidak pernah menaklukan sebuah gunung..
Kau berdiri dipuncak hanya sesaat...
Setelah kau turun,angin bertiup menghapus jejak-jejak kakimu. (Arlene Blum)


Saya harus balik lagi kesini belum puas rasanya~






Terimakasih teman-teman seperjalanan saya. Terimaksih Mt.prau kebulnya. Terimaksih KLA (Komunitas Lintas Alam )~~